1. B.
Ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan;
a. Empiris ; berdasarkan hal observasi, tidak spekulatif dan hanya memakai akal sehat
b. Teoritis ; menyusun hasil-hasil observasi
c. Kumulatif ; berdasarkan teori-teori yang ada dan terus disempurnakan
2. B.
Secara estomologi, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (bahasa latin) memiliki arti teman, dan logos (bahasa Yunani) yang berarti kata, perkataan atau pembicaraan. Jadi dari sudut pandang harfiah, sosiologi bisa diartikan berbicara mengenai masyarakat.
3. E.
Pokok-pokok bahasan sosiologis
a. Fakta sosial – Emile Durkheim
Fakta sosial merupakan pola atau sistem yang memberi pengaruh pada cara pikir dan bertindak manusia atau masyarakat
b. Khayalan sosiologis – C. Wright Mills
Khayalan sosiologis merupakan konsep untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun dalam internal person manusia
c. Realitas sosial – Peter L. Berger
Pokok bahasan sosiologi sebagai pengungkap realitas sosial
d. Tindakan sosial – Max Weber
Merupakan tindakan individu yang dilakukan dengan mempertimbangkan individu lain
4. B.
Nilai : segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan
Norma : merupakan wujud konkret dari nilai, dan dibuat untuk melaksanakan nilai yang ada di masyarakat
5. D.
Nilai dominan : nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya
Ciri-ciri :
· Banyak orang yang menganut nilai tersebut
· Berapa lama nilai itu dianut/digunakan
· Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai tersebut
· Prestise/kebanggaan orang menggunakan nilai tersebut.
6. D.
Nilai menurut G. Everest :
· Nilai etika : semua nilai yang diterapkan oleh masyarakat dalam wujud moral, kesusilaan dan baik buruk
· Nilai ekonomis : semua nilai yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomis
· Nilai watak : nilai-nilai yang berwujud keadilan, tolong-menolong, intropeksi dan kesalehan pribadi
· Nilai jasmaniah : nilai-nilai yang meliputi pencarian kebenaran pengetahuan
· Nilai rekreasi : nilai-nilai yang berkaitan dengan permainan pada waktu senggang untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani
· Nilai perserikatan : nilai yang berbentuk perserikatan atau asosiasi manusia untuk saling bekerjasama
· Nilai religious : nilai yang berkaitan dengan keagamaan dalam rangka meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
7. A.
Pembagian nilai menurut Koentjaraningrat ;
· Nilai Immaterial : nilai yang sulit untuk dirubah, berbentuk abstrak. Nilai rohani, menggunakan nurani dan juga indera, akal perasaan, kehendak, dan keyakinan. Contoh; ideology gagasan (ide), pemikiran dan sistem politik
· Nilai Material : nilai yang berwujud, mudah dilihat dan diraba serta memiliki karakteristik mudah dirubah. Contoh ; karya seni, gedung, jembatan, alat-alat elektronik, pakaian dan sebagainya
8. B.
Sosialisasi merupakan proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati nilai dan norma-norma sosial sehingga terjadi pembentukan sikap dalam berpartisipasi di masyarakat
9. D.
Menurut Goffman, individu yang bertemu dengan orang lain akan mencari informasi tentang orang tersebut agar ia dapat mendefinisikan situasi. Dalam pertemuan itu masing-masing pihak, sengaja atau tidak, membuat pernyataan (ekspresi) agar pihak lain terkesan (impresi). Usaha mempengaruhi kesan orang lain disebut sebagai pengaturan kesan.
10. A.
Tahapan komunikasi :
· Encoding ; gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar
· Penyampaian ; gagasan yang telah diwujudkan disampaikan
· Decoding ; proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki
11. B.
Pengendalian sosial merupakan cara yang digunakan untuk mengontrol dan menertibkan anggota masyarakat yang melakukan tindakan melanggar norma-norma sosial di masyarakat
12. C.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinterakasi dengan serangkaian situasi
13. E.
Sosialisasi merupakan proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati nilai dan norma-norma sosial sehingga terjadi pembentukan sikap dalam berpartisipasi di masyarakat.
Tujuan sosialisasi ;
· Mengenalkan nilai dan norma yang ada di masyarakat
· Menumbuhkan kedisiplinan
· Menanamkan aspirasi atau cita-cita
· Mengajarkan peran sosial dan sikap penunjangnya
· Mengajarkan keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan
· Membentuk kepribadian
· Mewariskan budaya
14. D.
Konformitas sendiri merupakan perilaku penyesuaian dengan harapan kelompok atau masyarakat dimana seorang individu tinggal
15. C.
Kejahatan tanpa korban merupakan salah satu perilaku menyimpang yang tidak membawa individu lain menjadi suatu korban dari perilaku menyimpang yang ada
16. E.
Karena konformitas masyarakat kota lebih kecil dibandingkan masyarakat desa yang lebih besar konformitasnya
17. C.
Ketidaksesuaian perilaku diantara anggota masyarakat dapat mengganggu suatu keteraturan masyarakat yang menjadi cita-cita suatu masyarakat
18. B.
Pengendalian sosial adalah cara yang digunakan untuk mengontrol dan menertibkan anggota masyarakat yang melakukan tindakan melanggar norma-norma sosial
19. D.
Pengusiran merupakan salah satu bentuk sanksi dari hukum adat
20. A.
Struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang saling membutuhkan dengan pola hubungan timbal balik
21. A.
Mayor Polak menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial, yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat
22. B.
Menurut Soerjono Soekanto status dan peranan mempunyai arti penting dalam pola-pola hubungan timbal balik individu dan masyarakat.
Status dan peranan merupakan unsur-unsur baku dalam sistem pelapisan sosial
23. A.
Konsep perbedaan dalam sosiologi bisa berupa diferensiasi yang memiliki perbedaan secara horizontal/sejajar, begitu juga dengan stratifikasi yang melihat perbedaan secara stratifikasi/bertingkat, yang membagi masyarakat secara lapisan hirarki
24. D.
Penentuan kelas pada masyarakat modern tidak hanya ditentukan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh aspek lain, seperti factor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal tersebut karena masyarakat modern yang berbasiskan pada industrialisasi memang sangat menghargai kreativitas yang mampu memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat dihargai dalam masyarkat modern
25. A.
Factor pendorong stratifikasi sosial
a. Ada yang dihargai
b. Ciri struktur sosial
c. Kelangkaan
26. E.
Suatu rasa primordialisme yang berlebihan dapat menciptakan sikap etnosentrisme yang mana bisa memicu terjadinya konflik
27. C.
Secara tidak langsung perilaku yang termasuk dari primordial adalah memunculkan nepotisme dimana sikap ini lebih mementingkan kerabat dekat saja
28. A.
Primordialisme merupakan kesetiaan terhadap ikatan primordialnya, seperti agama, suku, dan ras. Primordialisme akan memunculkan sikap etnosentrisme, fanatisme, chauvinisme. Sehingga dapat menghambat modernisasi
29. B.
Stratifikasi sosial di dalam masyarakat akan terus ada. Pembedaan masyarakat secara bertingkat, berdasarkan status
30. C.
Tipe mobilitas sosial meliputi ;
a. Mobilitas sosial vertikal : perpindahan status yang dialami seseorang atau sekelompok pada sosial yang berbeda
1. Sosial climbing ; mobilitas yang terjadi karena ada kenaikan status sosial
2. Sosial sinking ; mobilitas yang terjadi karena ada penurunan status sosial
b. Mobilitas horizontal ;perpindahan status pada lapisan yang sama
c. Mobilitas lateral/geografis ; perpindahan orang-orang dari unit wilayah satu ke unit wilayah yang lain
Mobilitas sosial berdasarkan ruang lingkup
1. Mobilitas intragenerasi ; mobilitas sosial yang dialami oleh seseorang selama masa hidupnya
2. Mobilitas antargenerasi : mobilitas sosial yang terjadi pada dua generasi atau lebih
31. C.
Bentuk mobilitas vertical atas;
a. Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi memiliki arti berupa ditandai dengan masuknya invididu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi yang telah ada
b. Membentuk kelompok baru merupakan terjadinya pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi daripada kedudukan individu pembentuk kelompok tersebut
32. E.
Colore dari bahasa latin yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan tanah (bertani)
· Buddhi berasal dari bahasa sansekerta yang berarti akal
· Material culture ; kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah
· Superorganic ; kebudayaan sebagai suatu hal yang dapat diwariskan secara turun temurun
33. D.
Wujud kebudayaan ;
1. Abstrak : wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang merupakan cita-cita manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan. Contoh ; ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, dan cita-cita
2. Konkret ; wujudnya berpola dari tindakan atau perbuatan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, dan disimpan. Contoh ; perilaku , bahasa, materi, dan sebagainya
34. D.
Karakteristik kebudayaan :
1. Kebudayaan adalah milik bersama, memiliki arti bahwa kebudayaan dihayati dan dijalankan bersama dan seluruh anggota masyarakat pendukungnya
2. Kebudayaan merupakan hasil belajar berarti semua unsur kebudayaan adalah hasil belajar dan bukan warisan biologis (dibawa sejak lahir)
3. Kebudayaan didasarkan pada lambang merupakan aspek simbolis, yang terpenting dari gambar kebudayaan adalah bahasa
4. Terintegrasi berarti sebagai proses yang terintegrasi perubahan pada salah satu unsur kebudayaan dapat mempengaruhi unsur kebudayaan yang lainnya
35. B.
Gregariousness → pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk dapat hidup bersama dengan manusia-manusia lain
Sosial group → kelompok sosial = kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan timbulnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki
36. D.
Kriteria suatu kelompok (Robert K. Merton)
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
37. B.
Berdasarkan kepemilikan tanah ;
1. Kaum petani yang memiliki tanah pertanian dan tanah untuk tempat tinggal, serta hasil dari pertanian mengalami surplus
2. Kaum yang tidak memiliki tanah pertanian, namun memiliki tanah pekarangan dan rumah
3. Kaum petani yang tidak memiliki tanah pertanian dan pekarangan untuk rumah
38. E.
Pluralisme → berkenaan dengan hak hidup kelompok-kelompok masyarakat yang ada dalam waktu komunitas dengan budaya mereka masing-masing
39. C.
Mengikuti ibadah agama bukanlah hal yang termasuk di dalam sikap multicultural. Karena ibadah lebih terkait dengan keyakinan religi masing-masing umat beragama
40. E.
Ciri masyarakat tradisional ;
a. Memegang teguh tradisi
b. Tertutup
c. Control sosial kuat
d. Ciri yang menonjol adalah ketergantungan yang sangat besar terhadap alam. Alam merupakan hal vital bagi kehidupan masyarakatnya, karena semua kebutuhan hidup diperoleh dari alam
41. D.
Industrialisasi merupakan proses variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat
42. E.
Westernisasi → pembaratan
Modernisasi dapat juga disebut westernisasi, sebab menggunakan unsur-unsur yang berasal dari kebudayaan Barat. Meski tidak semua modernisasi itu westernisasi
43. A.
a. Kebudayaan ideasional didasari oleh nilai-nilai dan unsur-unsur adikodrati
b. Kebudayaan idealistis merupakan gabungan unsur kepercayaan adikodrati dan unsur rasionalitas yang berdasarkan fakta dalam usaha menciptakan masyarakat ideal
c. Kebudayaan sensasi mendasarkan pada pemikiran pokok bahwa dunia material yang kita rasakan dengan indra merupakan satu-satunya kenyataan yang ada
44. A.
Teori ketergantungan menyebutkan perkembangan antara Negara industry dan keterbelakangan Negara dunia ketiga berjalan bersamaan. Saat Negara industry semakin maju, Negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses kolonialisme dan neokolonialisme
45. A.
Lembaga sosial merupakan suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat
46. B.
Tipe lembaga sosial dari sudut perkembangannya ;
a. Crescius institutions : merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misal : pranata agama dan perkawinan
b. Enacted institutions : merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan, misal : pranata pendidikan
47. A.
Lembaga sosial ternasuk suatu rangkaian sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang dipandang penting oleh masyarakat, karena lembaga sosial memberi pedoman kepada anggota masyarakat tentang cara bertingkah laku atau bersikap dalam memenuhi segala kebutuhan hidup
48. D.
Sikap berpikir peneliti ;
a. berpikir skeptis – harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya)
b. berpikir analitis – harus selalu menganalisa setiap persoalan yang dihadapi
c. berpikir logika – mulai dari awal hingga akhir kegiatan penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan
49. E.
Sikap yang dikembangkan oleh peneliti ;
a. Objektif ; harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dengan fakta yang ada
b. Kompeten ; memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu
c. Factual ; harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh bukan berdasarkan obsesi, harapan, atau angan-angan yang bersifat abstrak
50. B.
Jenis penalaran ;
a. Deduktif – cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus
b. Induktif – cara berpikir ilmiah dan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum
c. Pendekatan ilmiah – gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar