A. Pengertian interaksi sosial
1. Kimball Young & Raymond W. Mack
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Basrowi
Interaksi sosial adlah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, orang dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok manusia.
• Interaksi antara inividu dengan individu
a) Interaksi yang konkret, contohnya: bertemu langsung dan ada saling respon
b) Interaksi tidak konkret, contohnya: lewat jejaring sosial
• Interaksi antara individu dengan kelompok
Biasanya ada pada benturan kepentingan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompok. Contohnya, kegiatan belajar mengajar di kelas antara guru dan muridnya.
• Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi ini terjadi pada kelompok sebagai kesatuan, bukan sebagai pribadi-pribadi anggota kelompok yang bersangkutan.
B. Syarat terjadinya interaksi sosial
Syarat dari adanya interaksi sosial adalah:
1. Adanya kontak sosial
Kontak disini artinya tidak berarti saling menyentuh secara fisik belaka. Kontak juga bisa tanpa saling menyentuh. Misalnya saja, seorang polisi dalam tugas pengejaran sekelompok pencuri melakukan kontak dengan markas komando untuk meminta bantuan personil.
Kontak berlangsung apabila kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau keadaan masing-masing. Artinya, kontak memerlukan kerja sama kedua belah pihak. Di zaman saat ini, kontak bisa dilakukan melalui media elektronik yang canggih seperti pesawat telepon, facebook, e-mail, chatting, koran, televisi dan lain-lain.
Wujud kontak sosial:
Dilihat dari wujudnya, kontak sosial ada ada tiga yaitu:
a. Kontak antarindividu
Contoh:
Kontak antara anak dengan orangtuanya, kontak antara dokter dengan pasien, dan lainnya.
b. Kontak antarkelompok
Contoh:
Kontak antara duaperusuhan dalam hubungan bisnis, kontak antara dua kesebelasan di lapangan untuk memperebutkan kejuaraan tertentu.
c. Kontak antara individu dengan suatu kelompok
Contoh:
Kontak antara seorang calaon anggota dengan para anggota organisasi yang akan dimasukinya. Kontak antara seorang pembicara (penceramah) dan peserta dalam sebuah seminar.
Kontak sosial langsung-tidak langsung. Dilihat dari langsung tidaknya kontak itu terjadi, kontak sosial dibedakan menjadi berikut:
1) Kontak primer
Kontak primer yaitu hubungan tombal balik yang terjadi secara langsung. Kontak seperti itu disebut juga kontak langsung.
Contoh:
Tatap muka, berjabat tangan, saling melirik, dan tersenyum.
2) Kontak sekunder
Kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik. Kontak seperti itu disebut dengan kontak secara tidak langsung.
Contoh:
Yanto meminta tolong kepada joko untuk mengajak erna untuk bergabung ke dalam diskusinya karena dia tidak masuk saat pembagian kelompok diskusi.
Seorang pemain sepak bola terkenal meminta asisten pribadinya untuk menyampaikan pesan-pesan kepada penggemarnya dalam suatu acara jumpa fans.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu penyampaian pesan dfalam bentuk apapun dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umunya komunikasi dilakukan dengan lisan, tapi ada juga yang melakukannya dengan gerak badan, misalnya tersenyum, melambaikan tangan, menggelengkan kepala, dan lain-lain. Cara tersebut disebut dengan bahjas nonverbal atau bahas isyarat.
Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik setidaknya ada beberapa komponen komunikasi, diantaranya:
a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b. Penerima atau komunikan ( receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
c. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak ke pihak lain.
d. Umpan balik (feed back) adalah tanggapan dari penerima pesan tas isi pesan yang disampaikannya.
3. Tindakan sosial
Tindakan adalah perilaku manusia yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya namun tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai sebuah tindakan sosial. Tindakan itu dapat dianggap tindakan sosial ketika sebuah tindakan tersebut dapat mempengaruhi orang lain yang ada disekitarnya. Artinya, tindakan sosial adalah suatu perbuatan atau aktivitas manusia yang dilakukan dengan berorientasi pada atau dipengaruhi oleh orang lain.
Menurut Talcott Parson, disebutkan bahwa ada tiga komponen yang mendasari adanya tindakan sosial, diantaranya:
Tindakan itu diarahkan pada tujuannya atau memiliki suatu tujuan tertentu.
Tindakan tersebut terjadi dalam suatu kondisii atau situasi diman beberpa elemennya sudah pasti, sedangkan elemen-elemen lainnya digunakan oleh yang bertindak sebagai alat menuju tujuan.
Secara normatif, tindakan diatur sehubungan dengan penentuan alat dan tujuan.
Ada beberpa jenis-jenis tindakan sosial, diantaranya:
a) Tindakan subjektif
a) Arti dan pemahaman yang dimiliki oleh pelaku sendiri.
b) Pengalaman pribadi yang tidak dapat dikomunikasikan kepada orang lain, meskipun sangat riil bagi orang yang bersangkutan.
b) Tindakan objektif
a) Pengalaman subjektif dari seseorang yang dapat dimengerti orang lain karena dialami secara meluas dan dapat dikomunikasikan.
b) Pengalaman pribadi yang juga dialami oleh orang lain dan dapat dilihat secara objektif.
Tipe-tipe tindakan sosial ada empat jenis, diantaranya:
1) Rasional instrumental
Tindakan yang meliputu pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tindakan itu dan lat yang dipergunakan untuk mencapai tukuan. Misalnya, seorang yang belanja di supermarket dengan teliti memlilih barang-barang yang diperlukan.
2) Rasionalitas yang berorientasi nilai
Tindkan yang tanpa memperhitungkan terlebih dahulu manfaat dab tujuan serta yang dipersoalkan hanya cara pencapaian tujuan. Misalnya tindakan guru mengajar dan murid mendengarkan.
3) Tindakan tradisional
Tindakan yang tidak bersifat rasional dan tujuan serta prosesnya tidak diperhitungkan oleh pelaku. Mislanya, hormat kepada orang tua.
4) Tindakan afektif
Tindakan afektif, yaitu tindakan yang dilakukan atas dasar perasaan ( afeksi ). Misalnya nangis bila sedih dan terawa bila senang.
C. Faktor pendorong interaksi sosial
Adanya suatu interaksi sosial disebabkan oleh adanya rangsangan atau stimulus yang mendorong seseorang untuk memberikan respon. Adapun faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial adalah imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, dan motivasi. Setiap faktor dapat bergerak sendiri atau bisa juga saling berdampingan.
1. Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru uatau mengikuti perilaku orang lain. Imitasi akan menjadi positif apabila mendporong seseorang untuk melakukan da memetuhu kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Akan menjadi negatif jika yang dicontoh itu adalah perbuatan menyimpang. Selain itu juga semakin melemahnya kreativitas akibat kebiasaan meniru terus menerus, sehingga dia tidak dapat berkreativits sendiri.
2. Sugesti adalah pendapat, pandangan, atau sikap yang diberikan kepada orang lain dan diterima sebalah pihak lain sehingga pihak lain mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Secara umum faktor yang mendorong sugesti adalah sebagai berikut:
a. Kelompok idola
b. Reklame atau propoganda
c. Orang dewasa yang memilki pengaruh, karismatik, atau wibawa.
d. Orang-orang yang memilki kedudukan tinggi dalam masyarakat.
Adapun faktor-faktor orang mudah tersugesti adalah sebagai berikut:
a. Tidak mampu berpikir kritis dengan menggunakan akal sehatnya.
b. Pikiran yang kacau, stres, tertekan dan bercabang.
c. Kuatnya pengaruh pihak pemberi sugesti
d. Adanya dukungan dari kelompok mayoritas
e. Adanya pengaruh yang berulang-ulang.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu dorongan untuk identik (sama) dengan orang lain. Pelaku berusaha menempatkan dirinya dalam posisi orang lain, bahkan lebih jauh lagi berusaha mengambil semua nilai dan kepercayaan orang lain menjadi nilai dan kepercayaannya sendiri. Bisanya dalam identifikasi, terdapat figur yang sangat ideal. Proses identifikasi juga dapat membentuk kepribadian seseorang.
4. Simpati
Simpati adalah rasa tertarik kepada orang lain dan seolah-olah membuat orang lain tersebut berada dalam keadaan tersebut. Prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Dalam beberpa hal, simpati hampir mirip dengan identifikasi, yakni sama-sama cenderung menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Perbedaanya terletak pada faktor perasaan sebagai pendorong utama tanpa memandang status dan kedudukannya sedangkan identifikasi didorong untuk menyamakan dengan pihak lain.
5. Empati
Empati adalah perasaan yang mendalam terhadap orang lain atau kelompok lain. Pengaruh empati lebih tinggi daripada simpati. Proses ini sangat mempengaruhi kejiwaan seseorang karena didorong oleh adanya pertalian darah, pertemanan, perasaan kemanusiaan.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, pengaruh, stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan berbagai cara sehingga orang yang diberi motivasi, menuruti apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar