cari yang ingin kamu baca

Minggu, 15 Januari 2012

Persebaran komunitas India di Semarang

Lokasi:
1.     Jln.  Petolongan, Kampung Begog No. 7A Semarang.
2.     Jln. Pemali I/ 31 -33, kampung Progo III, Semarang.

A.   
SEJARAH KEDATANGAN ETNIS INDIA
            Orang Koja seringkali dianggap
»»  READMORE...

Pembahasan Sosiologi SMA

1.       B.
Ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan;
a.       Empiris ; berdasarkan hal observasi, tidak spekulatif dan hanya memakai akal sehat
b.       Teoritis ; menyusun hasil-hasil observasi
c.        Kumulatif ; berdasarkan teori-teori yang ada dan terus disempurnakan
d.       Non etis / bebas nilai
»»  READMORE...

Sabtu, 14 Januari 2012

Kelompok Sosial

1. Menurut Sorjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

2. Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

3. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
2. Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
3. Faktor geografis
4. Factor daerah asal yang sama

Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Klasisikasi menurut cara terbentuknya

a. Kelompok semu, terbentuk secara spontan

Ciri-ciri kelompok semu :
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan

Kelompok semu dibagi menjadi :
- Crowd (kerukunan)
- Publik
- Massa

* Crowd, dibagi menjadi :

1). Formal audiency / pendengar formal
Ex: orang-orang mendengarkan khotbah
Orang-orang nonton di bioskop
2). Planned expressive group
Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
3). Inconvenient Causal Crowds
Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama.
Ex : orang antri tiket kereta api
4). Panic Causal Crowds
Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
5). Spectator Causal Crowds
Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
6). Ecting Low less Crowds
Kerukunan emosional, ex : orang demo
7). Immoral low less crowds
orang-orang tak bermoral
Ex : minum-minuman

* Publik, sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama denganmassa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras suara.
* Massa, merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Ex : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.

b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.

Ciri-ciri Kelompok Nyata :

1). Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.

Ciri-ciri kelompok statistik :

a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya.
b. Tidak terorganisir
c. Tidak ada interaksi terus menerus
d. Tidak ada kesadaran berkelompok
e. Kehadirannya konstan

2). Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.

3). Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.

4). Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :

1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi terus menerus
4. ada kesadaran kelompok
5. kehadirannya konstan

Klasifikasi Kelompok Nyata

1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota

a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
- Gemeinschaff by blood
Paguyuban karena adanya ikatan darah
Ex : trah, kerabat, klien
- Gemeinschaft of place
Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
- Gameinschaft of mind
Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)

b. Gesselschaft / patembangan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.






2. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota

a. Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan

b. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
Contoh : sekolah, PGRI

3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan

a. Kelompok Formal

Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan

b. Kelompok Informal

Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS

4. Klasifikasi menurut pendapat K. Merthon

a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS

b. Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.
Contoh : Anggota ABRI

5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu

a. In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.

b. Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group

Dinamika Kelompok Sosial

Yaitu suatu proses perkembangan dan perubahan akibat adanya interaksi dan interdependensi baik antar anggota kelompok maupun antara suatu kelompok dengan kelompok lain.

Faktor-faktor pendorong dinamika sosial :

A. Faktor dari luar (Extern)

1. Perubahan Sirkulasi Sosial

Disebabkan dari kemerdekaan wilayah, masuknya industrialisasi ke pertanian dan adanya temuan-temuan baru.

2. Perubahan Situasi Ekonomi

Dapat menyebabkan suatu kelompok sosial berkembang, misalnya masyarakat perkotaan. Kelompok kekerabatan akan bergeser menjadi hubungan sosial berdasarkan kepentingan sehingga kelompok kekerabatan yang termasuk klasifikasi ke kelompok primer berubah menjadi kelompok kepentingan yang termasuk klasifikasi kelompok sekunder.

3. Perubahan Situasi Politik

Seperti perubahan elit kekuasaan, perubahan kebijakan dan sebagainya. Menyebabkan perkembangan pada kelompok-kelompok sosial.

B. Faktor dari dalam (Intern)

1. Adanya konflik antar anggota kelompok
2. Adanya perbedaan kepentingan
3. Adanya perbedaan paham


Proses Perkembangan Berbagai Kelompok Sosial

1. Kelompok kekerabatan berasal dari kelompok / satuan keluarga inti, kemudian berkembang menjadi keluarga luas, yang dikenal dengan nama kerabat / kekerabat.
Keluarga inti (nuclear family), keluarga luas (extended family)






Prinsip Kekerabatan :

1). Unilineal : Mengitung anggota kerabat melalui 4 garis keturunan.
2). Bilateral (Parental) : menghitung anggota kerabat melalui 2 garis keturunan.

Unlineal dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Matrilineal : mengitung anggota kerabat melalui garis keturunan ibu.
b. Patrilineal : menghitung anggota kerabat melalui garis keturunan ayah.




Gb. Matrilineal

Contoh : Biasanya masyarakat Sumatera Barat




 
Gb. Patrilineal

Contoh : Batak, Bali, dll


Gb. Bilateral





Tahap-tahap Dalam Pembentukan Keluarga :

1. Tahap formatif (pre nuptual)
Tahap sebelum perkawinan
2. Tahap perkawinan (nuptal stage)
Yaitu tahap sesudah melakukan ijab qobul sampai tahap sebelum memiliki anak.
3. Tahap pemeliharaan anak (child rearing stage)
Dimulai dari ketika anak lahir sampai anak dewasa
4. Tahap keluarga dewasa (Matarity Stage)
Yaitu ketika anak-anak sudah dewasa dan sudah membentuk keluarga baru.
5. Tahap kekerabatan

2. Kelompok Okupasional / profesi
Kelompok tradisional berkembang ke modern

3. Kelompok Volunter Suka relawan
Ex : Komite Independen Pemantau Pemilo (KIPP)

4. Masyarakat pedesaan (Rural Comunity)
Masyarakat desa merupakan kelompok primer, memiliki struktur sosial yang tradisional sehingga perkembangan dan perubahannya relatif lambat / statis.

5. Masyarakat Kota (Urban Comunity)
Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi.

Faktor Pendorong Urbanisasi

· Sempitnya lapangan kerja di desa
· Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki kehidupan dan membebaskan diri dari interaksi.
· Kesempatan menambah ilmu, di desa sangat terbatas

Faktor Penarik Urbanisasi

· Kota merupakan pusat kegiatan perekonomian dan pemerintahan.
· Kota membuka peluang lapangan kerja yang lebih banyak
· Kota memberi peluang yang tidak terbatas untuk mengembangkan jiwa dan potensi manusia, dll.

Faktor Penyebab Masyarakat Kota Bersifat Dinamis dan selalu berkembang

1. Faktor Pendidikan
Merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan masyarakat kota. Melalui pendidikan baik formal maupun nonformal menjadikan masyarakat kota lebih siap melakukan persaingan. Pada masyarakat kota stratifikasi sosial lebih didasarkan pada keahlian dan pendidikan.

2. Urbanisasi perpindahan dari desa ke kota
Urbanisasi yang terlampau pesat dan tkidak teratur menyebabkan penduduk kota semakin padat. Warga desa yang melakukan urbanisasi juga berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat kota. Nilai-nilai gotong royong dan nilai-nilai tradisional mulai ditinggalkan dan mengikuti arus perubahan.

3. Komunikasi
Faktor informasidan komunikasi yang serba cepat melalui berbagai media, baik media massa maupun media elektronik memberikan berbagai informasi yang dapat mendorong perkembangan perubahan masyarakat kota di antaranya dalam hal penampilan.

4. Industrialisasi dan Mekanisme
Adanya industrialiasasi dan mekanisme menyebabkan masyarakat kota semakin bergantung kepada mesin-mesin yang telah meringankan pekerjaan. Adanya ketergantungan pada mesin-mesin menyebabkan masyarakat manja.

Perkembangan Masyarakat Dalam Berbagai Bidang

1. Aspek Ekonomi
Merupakan aspek yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas.

2. Aspek Sosial
Kesadaran politik masyarakat kota lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat desa. Apabila terdapat perbedaan paham antar anggota masyarakat dengan para elite kekuasaan, maka masyarakat kota lebih berani melakukan protes dan kritikan sehingga kehidupan politik masyarakat lebih dinamis dan lebih kritis.

3. Aspek Kebudayaan
Keterbukaan terhadap dunia luar serta pesatnya arus komunikasi dan globalisasi menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengatasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional.

* Pola Relasi antar kelompok sosial menurut Calhoun

Kemungkinan pola relasi antar kelompok sosial dalam masyarakat multikultural meliputi kolonialisme, pemindahan, genosida, perbudakan, segregasi, resistensi, diskriminasi, amalgamasi, asimilasi, pluralisme, multikulturalisme.

§ Kolonialisme, adalah pengambil alihan dan penguasaan sebuah wilayah oleh kekuasaan asing dan mengisinya dengan dominasi sosial ekonomi atas masyarakat setempat (masyarakat pribumi).

§ Pemindahan, artinya penduduk asli dipindahkan tempatnya (digusur). Ex : Australia didatangi Inggris (bukan menganggap sebagai musuh tetapi sahabat) sehingga banyak warga Inggris yang datang di Australia.

§ Genosida adalah pembunuhan masal, ini dikenalkan oleh Rafael Ramkin, Ex : Pembantaian 6000 orang Yahudi oleh Jerman.

§ Perbudakan, yaitu suatu sistem perhambaan yang terlembagakan, di mana sang tuan memiliki kontrol penuh / penguasaan penuh terhadap para budak.

§ Segregasi, yaitu pemisahan kelompok ras / etnis secara paksaoleh golongan mayoritas.

§ Resistensi, yaitu suatu strategi yang dilakukan oleh kelompok minoritas untuk menghindarkan diri dari konfrontasi yang tidak mengenakkan dengan kelompok dominan, dengan jalan melakukan segregasi sendiri.

§ Diskriminasi, yaitu perlakuan tidak adil yang dilakukan secara sengaja terhadap kelompok-kelompok minoritas atau kelompok-kelompok lain.

§ Amalgamasi = hibridisasi, artinya perkawinan campuran / silang. Amalgamasi menunjuk pada hasil akhir yang diperoleh jika kelompok mayoritas dan kelompok
minoritas disatukan untuk membentuk kelompok baru melalui perkawinan.

§ Asimilasi, yaitu proses di mana seseorang / sekelompok orang meninggalkan tradisi budayanya sendiri untuk selanjutnya menjadi bagian dari kelompok budaya lain.

§ Pluralisme, yaitu suatu keadaan di mana berbagai kelompok yang berbeda baik ras, etnik / agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan sosial, namun mereka bersama-sama berpartisipasi dalam sistem ekonomi dan politik.

§ Multikulturalisme, inti dari multikulturalisme adalah kebijakan publik yang mendorong semua kelompok budaya masyarakat untuk bersedia menerima dan memperlakukan kelompok lain secara sederajat, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa ataupun agama.

sumber : http://www.gudangmateri.com/2010/10/kelompok-sosial-dalam-sosiologi.html
»»  READMORE...

Sabtu, 07 Januari 2012

Max Weber - Etika Protestan


Maximilian Carl Emil Weber (21 April 1864-14 Juni 1920) adalah seorang pengacara Jerman, politikus, sejarawan, sosiolog dan ekonom politik. Weber lahir di Erfurt di Thüringen, Jerman, anak tertua dari tujuh bersaudara dari seorang ayah bernama Max Weber Sr, seorang politikus kaya dan terkemuka di Partai Liberal Nasional (Jerman) dan seorang pegawai negeri, serta seorang ibu bernama Helene Fallenstein, seorang Protestan dan Calvinis, dengan ide-ide absolut moral yang kuat. Weber tumbuh dalam suasana intelektual
»»  READMORE...

Pemikiran Karl Marx


A. Pendahuluan
Sejarah akan berbeda sekarang ini tanpa Karl Marx. Demikian salah satu kesimpulan Franz Magnis Suseno mengenai pemikiran Karl Marx. Tidak mengherankan jika Michael Hart meletakkan Karl Max di tempat yang tinggi dalam susunan Seratus Tokoh Paling Berpengaruh
»»  READMORE...

Teori struktural fungsional - Robert. K. Merton


Asumsi Dasar

Teori fungsionalisme struktural adalah suatu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang. Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan fungsional
»»  READMORE...

Kajian Durkheim Tentang Solidaritas Sosial

Buku The Division Of LabourIn Society merupakan suatu upaya Durkheim untuk mengkaji suatu gejala yang sedang melanda masyarakat yaitu pembagian kerja. Durkheim mengemukakan bahwa di bidang perekonomian
»»  READMORE...

Jumat, 06 Januari 2012

RPP Sosiologi kelas X/2 bag.3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1.IDENTITAS NAMA SEKOLAH
Nama sekolah             : SMA Negeri 1 Timbangreja
Mata Pelajaran            : Sosiologi
Kelas                           : X
Semester                      : 2
Tahun Pelajaran           : 2010/2011
Jumlah Pertemuan        : 3 x Pertemuan (6 x 45 menit)
2. STANDAR KOMPETENSI
2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian

3. KOMPETENSI DASAR
2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap antti sosial

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Mengidentifikasikan faktor-faktor terjadinya perilaku menyimpang
• Menjelaskan teori-teori perilaku menyimpang
• Menjelaskan fungsi lembaga pengendalian sosial

5. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Melalui kegiatan diskusi dan dialog interaktif, siswa mampu mendeskripsikan faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang
• Melalui kegiatan diskusi dan dialog interaktir, siswa mampu mendeskripsikan teori-teori terjadinya perilaku menyimpang.
• Melalui kegiatan diskusi dan dialog interaktir, siswa mampu mendeskripsikan fungsi lembaga pengendalian sosial

6. MATERI AJAR
• Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

7. ALOKASI WAKTU
3 kali pertemuan (4 x 45 menit)

8. MODEL/PENDEKATAN/METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran
Konstruktivisme, cooperative learning
Metode Pembelajaran
• Ceramah interaktif
• Diskusi kelompok kecil
• Penugasan
• Tanya jawab
Pendekatan Pembelajaran
Pemahaman konsep dan ekspositori

9.KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Kegiatan Pembelajaran          
1.         TATAP  MUKA
Kegiatan  awal  (pendahuluan)
Appersepsi
- Meminta peserta didik untuk mengingat kembali pengertian istilah “perilaku menyimpang yang  telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya
- Mengkaitkan hasil brainstorming dengan materi yang akandisampaikan pada hari itu
2.         Kegiatan inti :
Eksplorasi
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang faktor-faktor perilaku menyimpang diselingi tanya jawab
- Digunakan teknik problem solving untuk menjelaskan faktor-faktor perilaku menyimpang
- Memberi materi untuk dikaji secara perorangan  :
1. Faktor-faktor perilaku menyimpang
2. Teori Labeling
3. Teori Sosialisasi
4. Teori Biologis
Elaborasi 
-  Siswa mengkaji teori-teori perilaku menyimpang dari buku paket
-  Dua orang  siswa ditunjuk sebagai moderator dan sekretaris yang akan mengatur jalannya dialog
-  Siswa dipimpin moderator mulai membicarakan hasil pengkajian pustaka
-  Satu dan lainnya saling melengkapi
- Moderator bersama sekretaris melakukan penyimpulan terhadap dialog tsb, guru mendampingi dan melengkap
Konfirmasi
-  Guru memberi konfirmasi terhadap jalannya diskusi
-  Refleksi dilakukan dengan membandingkan teori labeling dan teori anomi
-  Memotivasi siswa yang belum aktif selama diskusi berlangsung
3.         Kegiatan  Penutup :
Evaluasi/Tanya jawab
Disampaikan saat kegiatan penutup
Penugasan terstruktur
Membuat ringkasan tentang teori-teori perilaku menyimpang dari buku

Kegiatan Pembelajaran          
1.         TATAP  MUKAKegiatan  awal  (pendahuluan)
Appersepsi
- Meminta peserta didik untuk mengingat kembali tentang teori labeling, biologi dan sosilisasi yang dibahas pada pembelajaran sebelumnya
- Mengkaitkan hasil brainstorming dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu
2.         Kegiatan inti :
Eksplorasi
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang  teori-teori perilaku menyimpang diselingi tanya jawab
- Digunakan teknik ceramah untuk menjelaskan tentang teori-teori perilaku menyimpang
- Memberi materi untuk dikaji secara perorangan  :
1. Teori Konflik
2. Teori Ketegangan
3. Teori Anomi
4. Teori Agama
5. Teori Fungsi
Elaborasi 
-  Siswa berdiskusi tentang teori-teori perilaku menyimpang dari buku paket.
-  Dua orang  siswa ditunjuk sebagai moderator dan sekretaris yang akan mengatur jalannya dialog
-  Siswa dipimpin moderator mulai membicarakan hasil pengkajian pustaka
-  Satu dan lainnya saling melengkapi
- Moderator bersama sekretaris melakukan penyimpulan terhadap dialog tsb, guru mendampingi dan melengkapi
Konfirmasi
-  Guru memberi konfirmasi terhadap jalannya diskusi
-  Refleksi dilakukan dengan membandingkan teori perilaku menyimpang yang satu dengan yang lainnya.
-  Memotivasi siswa yang belum aktif selama diskusi berlangsung
3.         Kegiatan  Penutup :
Evaluasi/Tanya jawab
Penenangan / Pendinginan
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi pada pertemuan selanjutnya

Mengerjakan Latihan Soal dari LKS Kresna hal 36 – 37

Kegiatan Pembelajaran          
1.         TATAP  MUKAKegiatan  awal  (pendahuluan)
Appersepsi
- Meminta peserta didik untuk mengingat kembali tentang teori-teori perilaku menyimpang yang dibahas pada pembelajaran sebelumnya
- Mengkaitkan hasil brainstorming dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu
2.         Kegiatan inti :
Eksplorasi
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang  lembaga pengendalian sosial diselingi tanya jawab
- Digunakan teknik ceramah untuk menjelaskan lembaga pengendalian sosial
- Memberi materi untuk dikaji secara perorangan  :
1. Pengertian lembaga pengendalian sosial
2. Cara pengendalian sosial
3. Jenis-jenis lembaga pengendalian sosial
4. Fungsi pengendalian sosial
5. Disfungsi lembaga pengendalian sosial
Elaborasi 
-  Siswa berdiskusi tentang Lembaga kepolisian dan Pengadilan sebagai lembaga pengendalian sosial dari berbagai sumber.
-  Dua orang  siswa ditunjuk sebagai moderator dan sekretaris yang akan mengatur jalannya dialog
-  Siswa dipimpin moderator mulai membicarakan hasil pengkajian pustaka
-  Satu dan lainnya saling melengkapi
- Moderator bersama sekretaris melakukan penyimpulan terhadap dialog tsb, guru mendampingi dan melengkapi
Konfirmasi
-  Guru memberi konfirmasi terhadap jalannya diskusi
-  Refleksi dilakukan dengan menyebutkan kembali fungsi lembaga pengendalian sosial.
-  Memotivasi siswa yang belum aktif selama diskusi berlangsung
3.         Kegiatan  Penutup :
Evaluasi/Tanya jawab
Penenangan / Pendinginan
Mengerjakan Latihan Soal dari LKS Kresna hal 48 – 51
Membuat  laporan tentang  perilaku meyimpang dilingkungan siswa dan solusinya
11.SUMBER/BAHAN
- Sosiologi untuk SMA Kelas X, Saptono, dkk.
- Pengantar Sosiologi Soerjono Soekanto
- Film perilaku menyimpang
- Internet  / Koran
 Timbangreja, 13 Desember 2011
Kepala Sekolah,                                                                      Guru Mata Pelajaran


Drs. Totok Rochana,  MA             Mujibatul Latifah, S.Pd                                                                                                                      NIM. (3401409009)


»»  READMORE...

RPP Sosiologi kelas X/2 Bag. 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah             : SMA Negeri 1 Timbangreja
Mata Pelajaran            : Sosiologi
Kelas                           : X
semester                      : 2
Tahun Pelajaran           : 2010/2011

STANDAR KOMPETENSI :
2 . Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian.

KOMPETENSI DASAR       :
2.1. Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian.

INDIKATOR :
1. Mendefenisikan sosialisasi dan pembentukan kepribadian
2. Mendeskripsikan peran nilai dasn norma daslam sosialisasi
3. Menjelaskan tahapan perkembangan diri manusia.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian.
5. Menjelaskan hubungan antara pembentukan kepribadian dengan kebudayaan.
6. Menjelaskan agen-agen yang berperan dalam sosialisasi.
7. Mendeskripsikan hubungan sosialisasi dengan kepribadian.
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 4 x Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. mendeskripsikan hakikat sosialisasi.
2. mendeskripsikan peran nilai dan norma sosial dalam proses sosialisasi
3. mengidentifikasi faktor-faktor pembentukan kepribadian
4. membuat tulisan berdasarkan data sekunder atau primer tentang hubungan pembententukan kepribadian dengan kebudayaan.

B. Materi Pembelajaran
1. Hakikat Sosialiassi
2. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
3. Agen, bentuk, tipe, dan pola sosialisasi

C. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. kerja mandiri
3. eksplorasi
4. Diskusi
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Ket
1
Pendahuluan
a. Apresepsi
Guru mempersiapkan kelas untuk proses pembelajaran seperti ruang kelas, presensi, dan menjelaskan secara singkat tentang pentingnya sosialisasi dalam pembentukan kepribadian.
b. Memotivasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian. Misalnya, dengan proses sosialisasi individu dapat menyesuaikan prilaku dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat dan memperoleh konsep tentang diri.


2
Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan guru menampilkan bagan proses pembelajaran sosialisasi dan pembentukan kepribadian lewat Power point, atau membuat di papan tulis.
b. Siswa mendengarkan penjelasan tentang hakikat sosialisasi, dan proses sosialsasi dan pembentukan kepribadian.
c. Siswa mengerjakan tugas ”Uji Penguasaan Materi” dalam buku halaman 98,dan 104.
d. Siswa mengumpulkan tugas pribadi untuk dinilai.
e. Siswa mendiskusikan kasus yang ada dalam buku dan mengamati faktor-faktor sosialisasi yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.
f. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Siswa yang lain boleh menanggapi hasil diskusinya. Guru bertindak sebagai pemandu diskusi kelas.
g. Siswa dan guru membuat kesimpulkan singkat tentang diskusi kelompok


3
Kegiatan Akhir
a. Refleksi
Siswa dan guru membuat rangkuman bersama tentang hakikat sosialisasi dan proses serta pembentukan kepribadian.
b. Penilaian
Guru memberi penilaian terhadap hasil diskusi dan tugas pribadi.
c. Penugasan
Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat karangan tentang pengaruh pengaruh nilai dan norma dalam pembentukan kepribadian.



Pertemuan II
No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Ket
1
Pendahuluan
a. Apresepsi
Guru mempersiapkan kelas untuk proses pembelajaran seperti ruang kelas, presensi. Kemudian guru menjelaskan tentang agen-agen, bentuk, tipe, dan pola sosialisasi.
b. Memotivasi
Guru menjelaskan tujuan mempelajari agen, bentuk, tipe, dan pola sosialisasi.


2
Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan bagan agen, bentuk, tipe, dan pola sosialisasi. Kemudian siswa, boleh membuat catatan singkat tentang bagan tersebut.
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang agen-agen, bentuk, tipe, dan pola sosialisasi.
c. Siswa mengerjakan sendiri uji penguasaan materi pada buku halaman 110.
d. Siswa mendiskusikan masalah pada buku halaman 111.
e. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru menjadi pemandu diskusi secara klasikal.
f. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari hasil diskusi.


3
Kegiatan Akhir
a. Refleksi
Siswa dan guru membuat rangkuman bersama tentang agen, bentuk, tipe, dan pola sosialisasi. Siswa mencatat beberapa hal yang penting.
b. Penilaian
Guru memberi penilaian terhadap hasil kerja siswa secara individu, dan hasil diskusi siswa.
c. Penugasan
Guru memberi tugas menulis membuat tulisan berdasarkan data kepribadian siswa.



Pertemuan III
No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Ket
1
Pendahuluan
a. Apresepsi
Guru mempersiapkan kelas untuk ulangan blok.
b. Memotivasi
Guru menjelaskan tujuan diadakan ulangan blok


2
Kegiatan Inti
a. Siswa mendapatkan lembaran soal dan lembar jawaban.
b. Siswa secara sendiri mengerjakan soal-soal yang dibagikan oleh guru.
c. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru untuk dinilai.


3
Kegiatan Akhir
a. Refleksi
Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru untuk dinilai
b. Penilaian
Guru memberi penilaian terhadap hasil kerja siswa
c. Penugasan
Guru memberi tugas mempelajari kembali materi yang baru saja dijadikan bahan ulangan umum.


E. Sumber pembelajaran:
1. Buku Sosiologi SMA kelas 1 ERLANGGA halaman 94-116
2. Masalah-masalah sosial
3. Peraturan perundang-undangan
4. Keluarga, masyarakat, dan sekolah.
5. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan.

F. Media
1. Papan tulis
2. Alat-alat tulis
3. Lembar soal
4. Transparan Konsep
G. Penilaian
1. Mengerjakan latihan Uji Penguasaan Materi halaman 104
2. Melakukan pengamatan terhadap interaksi sosial dalam masyarakat dalam buku halaman 104
 Semarang, 13 Desember 2011
Kepala Sekolah,                                             Guru Mata Pelajaran


Drs. Totok Rochana,     Mujibatul Latifah, S.Pd                                                                                                                   (3401409009)
»»  READMORE...